Hari rabu, tanggal 04 September 2019, Tim Pengawasan dan Pembinaan dari Mahkamah Syar’iyah Aceh mengunjungi Kantor Mahkamah Syar’iyah Sigli. Tim yang beranggotakan Drs. H. M. Anshary MK, S.H., M.H., (Hakim Tinggi) sebagai Ketua Tim, H. Basri, S.H., (Panitera Pengganti) sebagai sekretaris, Drs. H. Misharuddin (Hakim Tinggi) sebagai anggota, Jainal Tabrani, S.H., M.H., (Kasubbag Rencana Program dan Anggaran) sebagai anggota, dan Irfan (Pegawai Kontrak) sebagai driver. Sesuai dengan Surat Tugas Nomor W1-A/1958/PS.00/VIII/2019, tim melaksanakan Pembinaan dan Pengawasan di Mahkamah Syar’iyah Sigli selama kurang lebih 4 hari, terhitung mulai tanggal 04 s.d 07 September 2019.
Tim mengawali tugasnya dengan memberikan pembinaan terhadap Mahkamah Syar’iyah Sigli mengenai pelaksanaan APM 2019. Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka penilaian kembali penerapan akreditasi penjaminan mutu di PA/MS setelah pada tahun sebelumnya MS Sigli telah mendapat sertifikasi dengan nilai A (excellent). Kemudian dilakukan pengawasan terhadap kinerja dan hasil tiap-tiap hakim maupun pegawai Mahkamah Syar’iyah Sigli.
Kemudian diakhiri dengan melaksanakan ekspose hasil pengawasan yang telah dilaksanakan tim dalam rapat yang dihadiri oleh seluruh hakim, pejabat struktural dan fungsional, serta pegawai/pegawai honorer Mahkamah Syar’iyah Sigli. Pada rapat tersebut dipaparkan temuan-temuan dari masing-masing anggota tim pengawasan, yang dalam paparannya memberikan beberapa catatan khusus mengenai kinerja dan hasil kerja, dokumen dan implementasinya terhadap Akreditasi Penjaminan Mutu (APM) yang telah diterapkan di MS Sigli, perlunya adanya perbaikan dan penyesuaian dengan standar pedoman APM yang telah ditentukan. Di penutup acara, Ketua MS Sigli, Dr. H. Munir, S.H., M.Ag., mengucapkan rasa syukur atas lancarnya proses pembinaan dan pengawasan yang telah dilakukan dalam 4 hari ini. ”Alhamdulillah, saya sangat mengapresiasi seluruh perjuangan pegawai MS Sigli yang telah bekerja keras selama ini, semoga kedepannya MS Sigli dapat memberikan hasil maksimal yang dapat dibanggakan oleh Mahkamah Syar’iyah Aceh.
